Selasa, 21 Mei 2024

Bupati Nina Agustina Tanam Mangrove untuk Mendukung Pelestarian Lingkungan Secara Strategis





Mangrove adalah tanaman yang mampu melindungi garis pantai dari abrasi atau pengikisan. Selain itu, mangrove juga memiliki akar yang kokoh, yang dapat meredam gelombang besar yang menghantam pantai.

Pentingnya mangrove sebagai penjaga lingkungan ini telah menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Indramayu. Bekerja sama dengan Kodim 0616 Indramayu dan PT. PNM, pemerintah melaksanakan penanaman ribuan pohon mangrove di Pantai Sumbermas, Kecamatan Kandanghaur, pada Jumat (17/5/2024).

Bupati Indramayu, Nina Agustina, menyatakan bahwa penanaman mangrove ini diharapkan dapat melestarikan beberapa lokasi pantai yang mulai terkena dampak abrasi. Mangrove yang tumbuh subur diharapkan dapat berfungsi sebagai perisai atau penahan abrasi, sehingga dapat menyelamatkan daratan yang berada di dekat pantai.

Nina juga menambahkan bahwa dengan panjang garis pantai mencapai 147 kilometer, Kabupaten Indramayu memiliki lahan hutan mangrove yang cukup luas. Dengan potensi ini, kawasan mangrove harus benar-benar dijaga dan dikembangkan.

Selain mampu mengendalikan abrasi dan menyerap karbon, mangrove juga mendukung ekowisata, pariwisata daerah, dan ekonomi masyarakat setempat.

"Atas nama pribadi dan pemerintah daerah, saya menyambut baik dan mendukung kegiatan penanaman mangrove ini. Saya menyampaikan terima kasih kepada PT. PNM dan Kodim 0616 Indramayu yang telah menginisiasi kegiatan ini," kata Nina.

Selanjutnya, penanaman mangrove juga perlu dilakukan di kawasan lain di Kabupaten Indramayu, selain di Pantai Panjiwa Desa Ilir Kecamatan Kandanghaur.

Minggu, 05 Mei 2024

Kemeriahan Mapag Sri 2024: Tradisi Syukur dalam Budaya Desa Bulak Kandanghaur











Desa Bulak Kandanghaur, 4 Mei 2024 - Suasana gembira dan haru menyelimuti Desa Bulak Kandanghaur pada Sabtu, 4 Mei 2024, saat mereka merayakan acara tahunan yang sangat dinantikan, Mapag Sri. Diselenggarakan dengan penuh semangat oleh Pemerintah Desa Bulak Kandanghaur, acara ini merupakan salah satu momen paling bersejarah dalam kehidupan masyarakat desa tersebut.

Pagi itu, jalan-jalan desa dipadati oleh warga yang membawa tumpeng, bakakak ayam, pisang, dan berbagai sajian lainnya, menuju Kantor Kuwu Bulak Kandanghaur. Mereka datang dari berbagai penjuru, dengan senyuman di wajah dan hati yang penuh kebahagiaan, siap menyambut kegiatan yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya mereka.

Rangkaian acara Mapag Sri tahun ini dipenuhi dengan kegiatan yang memukau, salah satunya adalah pagelaran wayang kulit karya budaya yang dipimpin oleh Ki Dalang Anom H. Suwarno, didukung oleh keindahan suara sinden Hj. Itih .S. Wayang kulit bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan nilai-nilai kehidupan yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Keistimewaan Mapag Sri tak hanya terletak pada kesenangan dan kegembiraan semata, tetapi juga pada makna yang terkandung di dalamnya. Acara ini adalah ungkapan syukur masyarakat Desa Bulak Kandanghaur atas hasil panen yang melimpah dari Sang Pencipta. Setiap gerakan, setiap nyanyian, dan setiap sajian adalah bentuk penghormatan dan rasa terima kasih yang mendalam kepada alam dan kebaikan-Nya.

Kuwu Pj. H. Khaerudin, M.Pd.I, dalam sambutannya, tak dapat menyembunyikan kekagumannya terhadap semangat dan antusiasme masyarakat dalam mengikuti rangkaian acara Mapag Sri tahun 2024 ini. Dia menyatakan kebanggaannya atas kesatuan dan kebersamaan yang terpancar dari setiap kegiatan yang diselenggarakan.

Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan acara ini juga semakin mengesankan. Dari persiapan hingga pelaksanaan, terasa semangat dan kebersamaan yang membara, menunjukkan betapa pentingnya Mapag Sri bagi masyarakat Desa Bulak Kandanghaur. Tradisi ini bukan hanya menjadi bagian dari sejarah mereka, tetapi juga menjadi cerminan dari kekayaan budaya dan kearifan lokal yang patut dijunjung tinggi.

Saat matahari mulai tenggelam di ufuk barat, dan sorotan lampu-lampu mulai bersinar, rasa syukur dan kebahagiaan masyarakat Desa Bulak Kandanghaur semakin memuncak. Mereka tahu bahwa di balik segala jerih payah dan perjuangan, ada kebaikan dan berkah yang tak terhingga dari Yang Maha Kuasa. Dan di bawah langit biru Desa Bulak Kandanghaur, Mapag Sri tahun 2024 pun berakhir, meninggalkan kenangan yang takkan pernah pudar.

Warta Populer