Manusia diturunkan oleh Allah SWT ke muka bumi agar menjadi khalifah, mewakili kebenaran dan membina ketenteraman. Amanat Allah ini seyogyanya dapat dipikul semenjak dini. Dan betapa kita menyelesaikan amanat Allah sepanjang kurun waktu kehidupan di dunia ini kelak akan dimintai pertanggung jawabannya dan diperiksa dengan seksama.
Kita tidak membawa apa-apa saat lahir ke dunia, kita hanya datang dengan membawa tangis dan dalam kondisi yang bersih dan telanjang. Allah kemudian memberi kita bekal, yakni akal. Karena dengan akal inilah manusia kemudian diperintahkan mengolah kehidupan di dunia, menggali laut, menembus angkasa luas, untuk mensejahterakan umat manusia dan bukan sebaliknya. Dengan akal, manusia harus mampu berfikir dan sadar bahwa mereka sebenarnya fana, lemah, dan membutuhkan bantuan orang lain, makhluk lain, flora, fauna, atau alam ciptaan Allah seluruhnya.
Kemudian bersyukurlah dengan kenikmatan itu, berbaktilah serta berikan manfaat kepada segala yang diluar dirinya. Anaknya, istrinya, rakyatnya, dan alam sekitarnya. Sebab kelestarian pada yang lain adalah demi kelestarian dirinya juga. Demikian itu merupakan sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi : “Sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling banyak manfaatnya kepada manusia “.
Namun kadangkala kita tidaklah mampu mempergunakan akal dengan sebaik-baiknya. Jangkauan dan pandangan manusia seringkali terlalu sempit dan dangkal. Mereka kerapkali berkejaran seolah-olah membangun dunia sekarang, akan tetapi pada kenyataannya malah cuma membangun dunianya masing-masing. Mereka tidaklah sadar, mereka lalai bahwa yang sekarang ini akan membekas dimasa yang akan datang. Yang lebih celakanya lagi bila seseorang telah mengejar dunianya sampai tega mencelakai dan mendzolimi orang lain.
Padahal Allah dengan tegas berfirman : “ Hai, orang-orang yang percaya. Takutlah kepada Allah Dan hendaklah kamu berjaga-jaga terhadap apa yang telah berlalu bagi sejarah yang akan datang. Takutlah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha tahu atas apa yang kalian kerjakan. “ (Al-Hasyar : 18).
Banyak kejadian, bencana akhir-akhir ini di negeri Indonesia tercinta. Mungkin kita perlu merenung sejenak banyak perilaku kita yang telah menyimpang dari ajaran Allah. Perilaku yang disadari hingga yang tidak kita sadari. Bangsa yang telah banyak mengalami keterpurukan moral. Mungkin segala sesuatu ini ada hikmahnya dan Allah memberikan cobaan. Segala sesuatu kita embalikan kepada Allah, memohon ampun, memohon doa agar diberi kehidupan yang sejahtera, damai, di dunia dan akhirat. Amin.(Rofi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar